Senin, 08 April 2013
Hujan meteor tiap hari serang bumi
Dalam susunan tata surya bumi tidak beraktivitas sendiri banyak susunan benda-benda planet yang juga berpendar dan bukan tidak mungkin bakal menabrak satu sama lain.
Apesnya tabrakan ini membuat pecahan dan serpihannya menyebar. Jangan bayangkan serpihan seperti debu. Ukuran bintang-bintang ini sangat besar hingga serpihannya saja bisa berton-ton.
Meteor Rusia kemarin contohnya. Menurut Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, meteor jatuh di wilayah Chelyabinsk, Pegunungan Ural, Rusia itu berbobot sepuluh ton lebih atau setara dengan berat tiga gajah.
Kementerian Dalam Negeri Rusia menyatakan jatuhnya meteorit itu telah mengakibatkan 500 orang terluka, termasuk 84 anak-anak. Kebanyakan korban luka akibat terkena pecahan kaca jendela bangunan, seperti dilansir situs zeenews.india.com (15/2).
Para ahli mengatakan batu berpijar tampak terbakar di langit pagi itu merupakan meteorit. Pijaran batu meteorit itu bisa terlihat hingga jarak ratusan kilometer.
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengatakan peristiwa jatuhnya meteorit itu merupakan peringatan bagi planet Bumi.
"Saya harap tak ada akibat serius dari kejadian itu. Kejadian itu menunjukkan tak hanya kondisi ekonomi yang rawan tapi juga planet kita," kata dia dalam sebuah forum ekonomi diadakan di wilayah Krasnoyarsk, Siberia hari ini.
Badan Antariksa Amerika Serikat mengatakan tak ada kaitan jatuhnya meteor itu dengan asteroid 2012 DA14 yang diprediksi akan melintasi Bumi.
Hujan meteor bahkan terjadi saban hari di pelbagai belahan bumi. Kepala Observatorium Bosscha, Taufik Hidayat, mengatakan, setiap harinya antara seratus sampai seribu ton meteor membombardir bumi, namun tidak sampai membahayakan manusia.
"Meteor itu tidak sampai ke bumi karena bendanya sudah habis ketika melewati atmosfer," katanya di dalam diskusi antara Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB) dengan Observatorium Bosscha, di Gedung Ikatan Alumni (IKA) Universitas Padjadjaran, Bandung, Sabtu (23/9/2006).
Menurut Taufik, ukuran benda langit langit itu sebelum mencapai atmosfer bumi, berukuran kecil hingga dari hasil gesekan dengan atmosfer itu tidak sampai ke bumi.
Ia mengatakan, meteor sendiri merupakan benda langit pecahan dari komet yang berserakan di orbit, kemudian mengarah ke bumi, namun tertahan di atmosfer bumi hingga benda tersebut tidak sampai ke bumi.
"Sebenarnya dari perjalanan sejarah bumi sendiri, benda angkasa yang menabrak bumi dapat terlihat dari banyaknya kawah di permukaan bumi. Tercatat terdapat 1.500 kawah akibat dari tumbukan bumi pada masa yang lalu, salah satunya di Arizona, Amerika Serikat (AS)", katanya.
Bahkan, kata dia, berdasarkan catatan sejarah juga diketahui penyebab kepunahan dari hewan purba Dinosaurus akibat adanya benda langit yang menabrak bumi.
Karenanya para astronomi melakukan penelitian yang sangat aktif terhadap benda langit terutama kepada asteroid karena ukurannya yang cukup besar. "Jika ukurannya kecil tidak masalah karena akan habis ketika melewati atmosfer bumi, namun jika berukuran besar akan berbeda", katanya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar