Rabu, 22 Mei 2013

LAPISAN TANAH

 

Lapisan tanah adalah formasi yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam tanah]] yang secara spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimia, dan biologi, termasuk proses pembentukannya. Ketika usia tanah meningkat, lapisan tanah umumnya lebih mudah untuk diamati. Pengidentifikasian dan pendeskripsian lapisan yang ada adalah langkah pertama dalam mengklasifikasikan tanah dalam level yang lebih tinggi, menggunakan berbagai sistem seperti USDA soil taxonomy atau Australian Soil Clasification. Badan dunia World Reference Base for Soil Resources memberikan daftar 40 ciri lapisan tanah: Albic, Andic, Anthraquic, Anthropedogenic, Argic, Calcic, Cambic, Chernic, Cryic, Duric, Ferralic, Ferric, Folic, Fragic, Fluvic, Gypsic, Histic, Hydragric, Hortic, Irragric, Melanic, Mollic, Natric, Nitic, Ochric, Petrocalcic, Petroduric, Petrogypsic, Petroplinthic, Plaggic, Plinthic, Salic, Spodic, Sulfuric, Takyric, Terric, Umbric, Vertic, Vitric, Yermic. Endapan baru dari tanah seperti alluvium, pasir, dan abu vulkanik mungkin tidak memiliki sejarah pembentukan lapisan dan hanya suatu lapisan endapan yang dapat dibedakan dari tanah yang ditutupinya.
Setiap tanah biasanya memiliki tiga atau empat lapisan yang berbeda. Lapisan dibedakan umumnya pada keadaan fisik yang terlihat, warna dan tekstur adalah yang utama. Hal ini membawa pengklasifikasian lebih lanjut dalam hal tekstur tanah yang dipengaruhi ukuran partikel, seperti apakah tanah itu lebih berpasir atau lebih liat dari pada lapisan tanah di atas dan di bawahnya.
Sebagian besar jenis tanah mengacu pada pola utama lapisan tanah yang kadang-kadang disebut dengan lapisan tanah yang ideal. Setiap lapisan ditandai dengan huruf, dengan urutannya sebagai berikut: O-A-B-C-R.
Lapisan O
Huruf O menujukkan kata "organik". lapisan ini disebut juga dengan humus. Lapisan ini didominasi oleh keberadaan material organik dalam jumlah besar yang berasal dari berbagai tingkat dekomposisi. Lapisan O ini tidak sama dengan lapisan dedaunan yang berada di atas tanah, yang sesungguhnya bukan bagian dari tanah itu sendiri.
Lapisan A
Lapisan A adalah lapisan atas dari tanah, sehingga diberi huruf A. Kondisi teknis dari lapisan A mungkin bervariasi, namun seringkali dijelaskan sebagai lapisan tanah yang relatif lebih dalam dari lapisan O. Lapisan ini memiliki warna yang lebih gelap dari pada lapisan yang berada di bawahnya dan mengandung banyak material organik. Dan mungkin lapisan ini lebih ringan dan mengandung lebih sedikit tanah liat. Lapisan A dikenal sebagai lapisan yang memiliki banyak aktivitas biologi. Organisme tanah seperti cacing tanah, arthropoda, nematoda, jamur, dan berbagai spesies bakteri dan bakteri archaea terkonsentrasi di sini, dan seringkali berhubungan dengan akar tanaman.
Lapisan B
Lapisan B umunya disebut lapisan tanah bawah, dan mengandung lapisan mineral yang mirip dengan lapisan mineral tanah liat seperti besi atau aluminium, atau material organik yang sampai ke lapisan tersebut oleh suatu proses kebocoran. Akar tanaman menembus lapisan tanah ini, namun lapisan ini sangat miskin material organik. Lapisan ini umumnya berwarna kecoklatan, atau kemerahan akibat tanah liat dan besi oksida yang terbilas dari lapisan A.
Lapisan C
Lapisan C dinamakan karena berada di bawah A dan B. lapisan ini sedikit dipengaruhi oleh keberadaan proses pembentukan tanah dari bawah. Lapisan C ini mungkin mengandung bebatuan yang belum mengalami proses pelapukan. Lapisan C juga mengandung material induk.
Lapisan R
Lapisan R didefinisikan sebagai lapisan yang mengalami sebagian pelapukan bebatuan menjadi tanah. Berbeda dengan lapisan di atasnya, lapisan ini sangat padat dan keras dan tidak bisa digali dengan tangan.

Rabu, 15 Mei 2013

Miracle of water

 
 
Air adalah ciptaan Allah SWT yang merupakan nikmat yang tiada duanya. Semua manusia menggunakan air untuk kelangsungan hidupnya di dunia ini. Kita menggunakan air untuk makan, minum, mandi bahkan untuk kesehatan kita juga memerlukan air.
Dalam buku “Mukjizat air – the miracle of water” karangan Dr.Masaru Emoto, anda akan mengetahui bahwa ternyata selama ini air memiliki mukjizat yang tidak pernah anda duga sebelumnya.
Yang menarik adalah bahwa ternyata air juga bisa menyampaikan rasa cinta yang dirasakan oleh anda. Struktur molekul kristal air akan berubah sesuai apa yang anda katakan (dalam agama Islam disebut doa) sebelum anda menggunakan air tersebut untuk keperluan anda. Sehingga jika kata-kata yang anda sampaikan baik maka struktur air akan baik, begitu juga sebaliknya.
Seperti buku-bukunya yang terdahulu, Masaru Emoto mengemukakan rahasia di balik air berasal dari penelitiannya terhadap kristal air. Dalam buku ini, Dr. Masaru Emoto bukan hanya mengungkapkan bagaimana efek kata-kata terhadap air, namun juga bagaimana kita memanfaatkan pengetahuan tentang efek kata terhadap air demi menciptakan hidup yang lebih sehat, damai, dan bahagia. Luar biasa bukan ?
Tidak hanya penjelasan deskriptif, Dr. Masaru Emoto juga memberikan foto-foto struktur air sebagai pembuktian perubahan struktur molekul air dalam setiap eksperimen yang dilakukan.
Buku ini sangat cocok bagi anda yang ingin mengetahui apa sebenarnya mukjizat yang tersembunyi di dalam air, bahkan bisa membuat anda semakin bersyukur kepada Allah SWT akan nikmat air dan menjalankan sunah Rasulullah yaitu berdoa sebelum makan dan minum karena ternyata doa (kata-kata yang baik) bisa mempengaruhi air tersebut.